Pages

Selasa, 01 Juli 2014

KKP Part I


Singkat cerita aku adalah mahasiswi semester 6 Departemen (Re : Jurusan) Manajemen Institut Pertanian Bogor. Kami sebagai mahasiswa semester 6 WAJIB mengikuti silabus kuliah yaitu KKP atau Kuliah Kerja Profesi. Kok KKP? KKN kali.. Eits, ini ada bedanya (kata dosen) KKP lebih mendalam dibanding KKN. Sebenarnya aku masih belum tahu apa dan dimana letak perbedaannya, haha yasudahlah..

KKP di Garut, di UKM. Biasanya mayoritas KKP itu dilaksanakan di desa-desa untuk memberi nilai tambah bagi desa yang ditempati, namun kami (Mahasiswa Manajemen) berbeda, kami ditempatkan di UKM atau Usaha Kecil Menengah yang tersebar di daerah Garut. Aku berkedapatan untuk satu tim dengan Deasy, Antin, dan Diana. Ya, perempuan semua. Heboh engga tuh...

Kami dibimbing oleh dosen, bapak Nur Hadi Wijaya dengan 2 kelompok lainnya. Jadi begini, (kalian bingung engga sih?) 1 dosen, membimbing 3 kelompok, tiap kelompok menempati 1 UKM. Oke, paham ya.. Nah, setiap kelompok teridiri dari 4 mahasiswa saja, kenapa? Karena disesuaikan dengan keempat manajemen fungsional, yaitu keuangan, produksi operasi, sumber daya manusia, dan pemasaran. Kami sekelompok setiap orang memegang perannya masing-masing, saya (keuangan), Deasy (produksi operasi), Antin (sumber daya manusia), dan Diana (Pemasaran).

Pada awalnya kami ditempatkan di sebuah desa, di bawah kaki gunung Papandayan, beuh yang dinginnya bisa mencapai 15 derajat celcius, desa bangetlah. Nama tempatnya daerah Cisurupan yang jarakanya 2 jam dari kota dan oh iya, usaha UKM yang akan ditempati oleh kami di Cisurupan ini adalah produksi Opak Comring. Waduh.. ini jenis usaha paling dihina di angkatan kami, sudah letaknya di desa ujung Garut, opak lagi jenis usahanya, sudah jadi bahan cacian di grup Line Manajemen. Oke, seminggu sebelum keberangkatan (23 Juni 2014) aku melakukan survey ke Cisurupan, hasilnya Ibu pemilik UKM baik banget, menerima sekali kehadiran kami, kami dicarikan sebuah rumah, namun.. oh dan oh rumah yang ditawarkan terletak "berjarak" dengan tempat produksi opak comring, di tengah sawah, cuma ada 1 tetangga, kita cek kan masuk ke dalam, waduh.. jambannya cuma bolongan doang, naik ke atas (ini rumah berlantai 2) waw.. hanya beralaskan kayu yang sudah rapuh.. lantainya kayu, bukan ubin ataupun keramik, sudah kayu rapuh pula.. atapnya, uh banyak bekas bocoran.. dan karena posisi rumahnya yang di tengah sawah dan di desa, kalau mau ke desa lain aja jauh, mau cari makan jauh, pasar jauh, engga ada angkutan umum, sudahlah kami bingung dan pasrah saja jika memang harus tinggal di tempat seperti itu.

Tiba-tiba.. H-3 keberangkatan (27 Juni 2014) sekitar pukul 11.00 pada hari Jum'at, sang Ibu pemilik Opak Comring mengirim pesan kepadaku yang isinya "Ass.. Neng setelah kami pikir2 ada ga yg mproduksi selain kami neng bisa cari ke yg lain aja. soalnya lokasi kami sangat kecil cuacanya tidak memungkinkan untuk memproduksi. mksh"

Bayangkan, H-3 keberangkatan nerima sms seperti itu, gimana engga kalang kabut.. segera kami lapor ke dosen yang bertanggung jawab mengenai hal ini, dosen tersebut akhirnya menemukan pengganti UKM yang akan kami tempati, yang lebih tepatnya, saat ini aku dan teman sekelompokku sudah ada disini (30 Juni 2014), ya UKM Sentra Ramie.

UKM Sentra Ramie, merupakan UKM yang memproduksi benang tekstil dari serat pohon ramie, di Indonesia cuma ada di Garut. Keren yah.. Sebenarnya baru mengenal Ramie ini ya dari sini..

Pemilik usaha ini bernama Om Maki, kita panggil om karena memang masih muda orangnya, sekitar 30 tahunan lah mempunyai anak perempuan 1 (usia kelas 5 SD) yang tomboy namanya Kia, hehehe aku pikir anaknya ini cowok ganteng, eh engga tahunya perempuan, pantesan cakep,hahaha Nah, Om Maki ini baik sekali.. kami disiapkan tempat tinggal (sebuah kamar besar yang telah lengkap dengan kasur, guling, bantal, seprei, selimut, meja rias, dan sebuah lemari, jika dikira-kira kamarnya ini berukuran 5x6 meter. Kami berempat tinggal dalam satu kamar. Makin menambah keakraban -__-

Posisinya di Jalan Raya Wanaraja No 400, depan pasar Wanaraja, jadi akses ke ATM, belanja, makan mudah banget didapat ini veri kerennya Bara kalau dibandingkan dengan daerah Bara dekat kampus,nah masuk sebuah gang nih rumahnya yang jika dimasuki ini luas banget.. didalamnya ada beberapa rumah (ternyata rumah keluarga turun menurun), masjid besar, sekolah (ini tuh madrasah) BRO, GUE TINGGAL DI LINGKUNGAN PESANTREN!!! Sungguh Ramadhan yang luar biasa, banyak santri, banyak juga anak asuh yayasan ini, banyak juga anak-anak dari keluarga besar ini, jadi rumah-rumah yang ada di lingkungan ini ya keluarga Om Maki, FYI, Om Maki ini ketua holding 315 pesantren di Garut dan seratus sekian pesantren di Tasikmalaya. Usaha Om Maki ini bukan hanya Sentra Ramie dan pesantren ini, ada juga Alfamart (ternyata Alfamart depan gang atau sebelah rumah aku tinggal ini milik Om Maki), usaha ayam juga, waduh.. kayanya ini mah si Om Maki pengusaha sejati.

Di rumah ini kami tinggal bersama 4 anak sekitaran SD semua (Luthfi, Hafidz, Asrul, dan Kia), Om Maki dan Kakaknya Om Maki. Anak-anak ini main Play Station melulu haha namanya juga bocah.. terus kami beruntung karena kami tinggal di rumah pemilik UKM, jadi perlengkapan seperti setrika, magic com, segala-galanya telah tersedia, bahkan mesin cuci juga ada -_- yang lebih engga ketulungan baiknya, si Om mempersilakan kita istirahat 2 hari dulu untuk menyesuaikan diri di sini baru kita mulai belajar, sama itu loh.. buka puasa dan sahur semua disiapkan -__- Subhanallah ini baiknya si Om Maki.

Saking baiknya kami menjadi bingung membalasnya seperti apa, jadi kalau setelah makan kami ya mencuci semua piring kotor (padahal sudah ada asisten rumah tangga), terus kami kan berekspektasi akan hidup seperti di cisurupan, kami bawa makanan banyak banget dari rumah masing-masing,hahaha ah iya, kami kan dapat dana Rp 500.000 dari LPPM IPB, yasudahlah daripada uang ini tidak terpakai kami akhirnya bernisiatif memberikan uang ini sekedar menghargai si Om Maki yang baik banget, kmi tahu uang itu tidak seberapa jika dibandingkan bagaimana luar biasa baik seluruh keluarga menerima kami, menjamu kami, bahkan memberi kami tempat tinggal, makan, dsb. Oh iya, disaat teman manajemen cartet angkot untuk ke UKM, kami dijemput Om Maki di Gedung Pendopo (Tempat serah terima IPB ke Pemerintah Kab. Garut).

Kalian tahu? Teman seangkatan dan sejurusan kami sekarang iri sama kami yang diberi fasilitas serta kenyamanan yang Alhamdulillah padahal awalnya kami diolok-olok karena cuma ditempatkan di UKM Opak di Desa lagi, memang ini teman-teman hahaha lucu dan ngangenin nih jadinya sama mereka, kami sama-sama di Garut namun berbeda tempat kan jadinya terpisah gitu deh..

Allah BAIK BANGET SAMA KAMI. ENGGA TAHU HARUS APA, KECUALI MEMPERDALAM KEYAKINAN KEPADA-NYA. Om Maki juga baik banget, aku berhutang budi, dan akan berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik bagi usaha  Ramie nya ini. Yang paling lucu sih, Om Maki syok gitu kami ditempatkan 7 minggu, padahal kata beliau "beberapa hari juga kalian bisa ini mah,ngapain lama-lama,engga liburan nanti kalian" hehehe makin senang saja aku jika nyatanya memang beberapa hari doang hahaha, sedangkan anak manajemen lainnya banyak yanng harus bekerja ingat ya BE-KER-JA, di UKM mereka tinggal, dan ada jam kerjanya, seperti PL sungguhan.  

Orangtuaku yang khawatir akan tempat tinggalku, bagaimana aku hidup, sekarang sudah lega dan bersyukur anaknya ditampung oleh keluarga yang baik.

Bangun tidur tampang engga karuan

Bersama diana, kursi 3 untuk berdua

Tampilan bus, sesungguhnya nyaman kok, tp di gambar kaya rusuh

Diana dandan abis bangun tidur

Ruang tamu rumah om maki, aku dan Diana

Bersama nana saat menunggu pak bupati di gedung pendopo


~to be continued~

0 komentar:

Posting Komentar